komite III DPD RI dukung usul inisiatif UU Keperawatan

Jakarta, dpd.go.id – TERKAIT rencana usul inisiatif DPD RI tahun 2012 tentang RUU Keperawatan, Tim Kerja bidang kesehatan Komite III DPD RI menggelar rapat untuk pembahasan awal mengenai RUU Keperawatan di Ruang Rapat DPD RI, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (17/01/2012).
Menurut Anggota DPD RI asal NTT, Carolina Nubatonis, RUU Keperawatan sangat penting untuk diwujudkan menimbang bahwa perawat merupakan tulang punggung atau motor dari kesehatan, dan sangatlah wajar jika para perawat juga memiliki payung hukum untuk melindungi hak-hak para perawat, “pantaslah jika DPD mengambil inisiatif untuk membuat RUU tentang keperawatan karena memang sangat manusiawi, sangat relevan dan sangat dibutuhkan,” jelas Carolina.
Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar, (Anggota DPD asal Sulawesi Selatan), mengingatkan perlunya staf ahli untuk membantu dan mendampingi dalam proses terwujudnya usul hak inisiatif RUU Keperawatan, “yang perlu dipikirkan adalah langkah-langkah secara sitematis terprogram yang harus kita lakukan sampai terbentuknya naskah akademik dan naskah RUU versi kita,” tambah Aziz.
Sebagai pemimpin rapat, Syibli Sahabuddin (Anggota DPD asal Sulawesi Barat) menegaskan bahwa RUU inisiatif Komite III sudah merupakan hal yang final, maka untuk rapat selanjutnya diharapkan adanya brainstorming untuk mengangkat isu-isu kesehatan yang akan menjadi acuan sidang pleno pengawasan Komite III yang akan diadakan pada Selasa minggu depan.
Selain memutuskan jadwal rapat selanjutnya untuk penetapan staf ahli dan narasumber, rapat timja juga memutuskan Carolina Nubatonis sebagai koordinator Timja bidang kesehatan.

diambil dari : http://dpd.go.id/2012/01/komite-iii-dukung-usul-inisiatif-ruu-keperawatan/

Point penting STR Perawat

Menindaklanjuti beragam informasi dan kesimpangsiuran mengenai proses pengurusan pemutihan STR, berikut Point-pont penting yang harus menjadi perhatian bagi seluruh perawat untuk mengurus pemutihan STR.
1. Setiap Tenaga Kesehatan yang akan melakukan Praktik/Pekerjaan Profesinya Wajib Mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh MTKI.
2. Untuk Lulusan Pendidikan perawat tahun 2012 keatas, Syarat diberikan STR adalah Ijazah yg dikeluarkan institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan dan Sertifikat Kompetensi dikeluarkan oleh MTKP atas nama MTKI melaui Uji kompetensi secara Exit Exam (dalam Proses Pendidikan).
3. Perawat yang Lulus Pendidikan Perawat sebelum tahun 2012 baik yang telah mempunyai SIP ataupun belum mempunyai SIP, akan dilakukan pemutihan tanpa uji kompetensi dan kepadanya diberikan STR sesuai dengan PERMENKES 1796/2011.Syarat Pemutihan yaitu :
a. Ijazah Perawat terakhir (SPK/DIII/Ners/Ners Spesialis)yg dilegalisir : 2 lembar
b. Pas Foto 4×6 latar belakang merah 3 Lembar
4. Pemutihan diajukan langsung ke MTKI secara kolektif oleh Organisasi Profesi / PPNI, Institusi Pelayanan, dan Institusi Pendidikan.
Bagi seluruh Perawat harap berkoordinasi dengan PPNI Propinsi dan atau/ PPNI Kab/Kota melakukan pengajuan STR secara kolektif, karena akan memudahkan pengurus dan anggota pada saat reregistrasi 5 tahun akan datang.
5. STR berlaku selama 5 tahun, dan dan diperpanjang setelah 5 tahun sesuai dengan tanggal kelahiran, dengan syarat Sertifikat Kompetensi yang diperpanjang.
6. Persyaratan Perpanjangan sertifikat Kompetensi adalah Perawat harus mengumpulkan Satuan Kredit Profesi (SKP) sebanyak 25 SKP selama 5 tahun sesuai dengan ketentuan PPNI, SKP didapatkan melalui partisipasi kegiatan Pendidikan/Pelatihan dan Kegiatan ilmiah Keperawatan lainnya.
7. Kontak Person anggota MTKI dari PPNI : Harif Fadhillah 081284200424, Rita Sekarsari 08151626004, Junaiti Sahar 081219022323).

PERAWAT TAK KALAH DENGAN DOKTER

Kompas.com – Kemampuan seorang perawat dalam pemberian terapi pengobatan pada pasien AIDS ternyata tak kalah dengan dokter. Hal tersebut tentu sangat bermanfaat, terutama dalam kondisi keterbatasan tenaga dokter.

Penelitian yang bertajuk “pergeseran tugas” dalam pemeliharaan HIV di Afrika Selatan menunjukkan, secara virtual tidak ada perbedaan hasil akhir pada pasien AIDS yang minum obat di bawah pengawasan perawat ataupun dokter.

Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan saat ini terdapat 33 juta orang di seluruh dunia yang terinfeksi HIV, virus penyebab AIDS. Sementara itu separuh dari total 9,5 juta orang yang butuh obat AIDS tidak bisa mendapatkannya.

Saat ini yang menjadi masalah adalah kurangnya tenaga kesehatan. Karena itu WHO baru-baru ini mengusulkan “pergeseran tugas” dari dokter pada tenaga kesehatan lain.

Untuk melihat apakah hal itu mungkin diterapkan, tim peneliti dari pusat riset internasional untuk AIDS di Afrika Selatan melakukan studi untuk membandingkan dampak perawatan yang dilakukan dokter dengan perawat.

Diketahui 48 persen pasien yang mendapat kan pengawasan dari perawat mengalami kesalahan. Jumlah itu hanya sedikit di bawah kesalahan yang dilakukan dokter, yakni 44 persen. Setelah dua tahun, angka kematian dan juga efek samping obat dari dua kelompok tenaga kesehatan itu tak berbeda.(WWW.inna.ppni.or.id)

Rancangan UU Keperawatan akan disahkan tahun 2012 ini

Hasil Kunjungan Kerja Anggota Komisi IX ke daerah pada tgl 27 Februari 2012 beberapa hari yang lalu, dapat mencerahkan bagi profesi perawat di Indonesia. Salah satu anggota dewan yang merupakan Ketua Tim Panja RUU Keperawatan DPR-RI (Drs.Irgan Chairul Mahfiz.MSi) dalam kunjungan kerja tersebut mengatakan “Paling lambat akhir tahun ini RUU Keperawatan akan disyahkan menjaddi UU Keperawatan”….pada kesempatan itu pula disampaikan bahwa potensialnya tenaga perawat maka perlu diberikan perlindungan.
Hasil kunjungan kerja DPR-RI khususnya Komisi IX di beberapa daerah bertujuan menari masukan dan juga melihat kondisi perawat yang ada didaerah. Urgensi UU bagi perawat adalah merupakan ha yang sangat wajar, karena perawat merupakan Profesi kesehatan yang peran dan fungsinya tidak bisa dipandang sebelah mata. Hak dan kewajiban sebagai sebuah profesi harus mendapat kesamaan dan pengakuan yang sama karena orientasinya addalah sama yaitu menyehatkan seluruh umat manusia seperti profesi kesehatan lainnya.(www.inna.ppni.or.id)

Pejabat dan Tokoh penting Hadiri HUT PPNI Ke 37 di Kabupaten Banjar

Sejumlah pejabat dan tokoh penting di Kabupaten Banjar turut hadir pada acara jalan santai sehat dalam ranngka HUT PPNI ke 37 yang diselenggrakan oleh Pengurus PPNI Kab.Banjar. Selain sebagai peserta, mereka juga ada yang turut sebagai penyumbang hadiah doorprize yang diperebutkan oleh lebih dari 2500 peserta jalan sanatai sehat. Diantara pejabat dan tokoh penting tadi adalah Ketua DPRD H.Rusli, Asisten II Bupati DR A.Supriyadi,Kepala Dinkes Drg.Yasna, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga H.Basith, Direktur RSUD Ratu Zaleha Ikhwansyah, Direktur Akper Intan yang juga Ketua PPNI Prop.Kalsel Sirajudin Noor, Direktur PT Askes Kalsel, Direktur PT Adaro, Pemimpin redaksi Radar Banjarmasin dan lainnya. Sejumlah hadiah yang diperebutkan dan diserahkan langsung oleh para pejabat dan tokoh penting tadi adalah TV LCD 32 Inci, TV Flat,kulkas, mesin cuci, DVD,sepeda gunung, dispenser,HP flexi dan puluhan hadiah hiburan lainnya(zie)

Bis Donor Darah terjun Langsung pada HUT PPNI Ke 37 di Martapura

Dalam rangka HUT PPNI ke 37, selain jalan santai yang diikuti lebih 2500 peserta, panitia juga mengadakan kegiatan donor darah yang ditangani langsung oleh PMI Kab.Banjar. Kegiatan yang juga dilangsungkan di ruang terbuka hijau Ratu Zaleha ini menurunkan 6 petugas dari PMI dan dibantu oleh peugas dari anggota PPNI Kab.Banjar. Jumlah pendonor direncanakan sekitar 200 orang dari unsur naggota PPNI dan masyarakat umum. Saat kegiatan, PMI langsung menurunkan bis khusus donor darah ke lokasi kegiatan. Bis yang disertai pendingin ruangan, bangku pendonor dan audio visual lengkap ini membuat para pendonor serasa berada dalam ruangan kantor yang sejuk sehingga membuat mereka rileks saat mendonorkan darahnya (zie)

HUT PPNI ke 37,PPNI Kab.Banjar sukses laksanakan jalan santai sehat

Dalam rangka HUT PPNI ke 37 yang jatuh pada tanggal 17 Maret, PPNI kabuapten Banjar mengadakan jalan santai sehat yang diikuti oleh seluruh anggota PPNI se Kabupaten Banjar beserta keluarga dan masyarakat umum. Acara yang dilepas langsung oleh Ketua DPRD Kabupeten Banjar H.Rusli ini dilaksanakan di Lapangan terbuka Hijau Ratu Zaleha Martapura sekitar pukul 7.00 pagi hari Minggu 18 Maret 2012. Jalan santai yang mengitari jalan protocol tembus jalan Sultan Adam dan kembali ke RTH Ratu Zaleha ini menempuh jarak kurang lebih 2 KM. Peserta diperkirakan mencapai lebih dari 2500 orang terbukti dengan jumlah kupon undian doorprize sebanyak 2500 yang disediakan panitia ludes dibagikan. Bahkan ada ratusan peserta terakhir yang tidak kebagian. Antusias warga ini dikarenakan banyaknya hadiah doorprize yang disediakan panitia dan sponsor. Mulai dari TV LCD 32 Inci, Lemari es, mesin cuci, DVD,Sepeda Santai, dll.
Bupati Banjar yang diwakili oleh Asisten II DR.Supriyadi dalam sambutannya menyambut baik acara yang diselenggarakan ini dan berharap banyak agar seluruh anggota PPNI lebih berkarya untuk pembangunan di Kabupaten Banjar,
Ketua PPNI Kab.Banjar Mauliddin Noor SKM,MPH dalam sambutannya lebih menekankan perjuangan PPNI untuk menggolkan UU Keperawatan yang saat ini sedang diperjuangkan di tingkat DPR.
selain jalan santai, acara juga dimeriahkan dengan kegiatan donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis.(zie)

Rapat Pengurus Persiapan Rakerda PPNI Banjar

Dalam rangka persiapan pelaksanaan Rapat Kerja Daerah PPNI Kab.Banjar, pengurus inti pada hari Senin tanggal 11 Juli 2011 jam 13.00 s/d 16.00 mengadakan rapat persispan di Rumah Makan Pondok Lima Martapura. Beberapa rencana program kerja 5 tahunan mendatang telah dipaparkan oleh masing- masing bidang diwakili oleh wakil ketua. Rapat yang dibuka dan dihadiri langsung oleh ketua PPNI kab.banjar menggangendakan pelaksanaan Rakerda PPNI I pada awal September 2011 selepas lebaran mendatang sekaligus acara halal bil halal pengurus dan anggota.

Beberapa rencana program kerja mendatang yang hangat dibicarakan diantaranya ;

1. Mengadakan pelatihan BTLS/BTS di Kabupaten

2. Pelaksanaan seminar/ simposium tahunan pada Ultah PPNI bulan Maret

3. Santunan / tali asih untuk anggota yang mengalami sakit, pensiun atau meninggal dunia

4. Mengadakan rapat kerja bulanan pengurus dan tahunan dengan anggota

5. Penetapan rencana kantor sekretariat PPNI di Akper Intan Martapura

Seminar Nasional berlangsung meriah

Peserta Seminar,duduk bagian depan adalah para pejabat Pemkab dan pengurus PPNI se-Kalsel

Acara seminar Nasional dengan tema “urgensi registrasi perawat dalam praktik keperawatan professional di Indonesia “ dengan pembicara tunggal ibu Dewi Irawaty,MA,Ph.D ( ketua umum PPNI Pusat ) sabtu 30 April 2011 di gedung Gust House sultan Sulaiman martapura berlangsung meriah.
Acara yang sebelumnya diisi dengan pengukuhan pengurus PPNI Kab.Banjar priode 2011-2015, berlangsung mulai pukul 11.00 wita sampai pukul 13.30. Peserta seminar seluruhnya tercatat 230 orang yang kebanyakan justru berasal dari kalangan mahasiswa.Suasana penyampaian materi oelh Ibu Dewi yang serius namun santai membuat peserta antusias untuk tetap bertahan sampai selesai materi. Beberapa persoalan terkait upaya pengesahan UU keperawatan di DPR Pusat rupaya membuat peserta tersadar bahwa sampai saat ini kita selaku anggota PPNI belum mempunyai legalitas untuk sertifikasi, lisensi maupun registrasi.Suatu hal ironis dimana banyak anggta yang telah melakukan praktisi keperawatan justru belum mempunyai paying hokum yang dapat melindunginya dari gugatan malpraktik. Kasus Misran hanyalah sebagian kecil dari permasalahan yang terkuak, namun dibalik itu ada banyak kasus lainnya yang belum terkuak dan muncul ke permukaan.
Acara diskusi hampir diisi selama 1 jam . Antusias peserta untuk mengajukan pertanyaan terkait persoalan yang saat ini sering dihadapi dijawab langsung narasumber dengan suasana santai. Beberapa pertanyaan justru menjadi masukan bagi beliau untuk ditindaklanjuti di tingkat Pusat. (zie)

Ketua Umum PPNI saksikan langsung Pengukuhan Pengurus PPNI Kab.Banjar priode 2011-2015

Ibu Dewi Irawaty

Ketua Umum PPNI saksikan langsung Pengukuhan  Pengurus PPNI Kab.Banjar priode 2011-2015 yang diketuai Mauliddin Noor,SKM,MPH. Acara yang berlangsung di Gedung guest House Sultan Sulaiman Martapura, Sabtu 30 April 2011 kemaren berlangsung secara khikmat. Bertindak selaku pengambil sumpah adalah Sekretaris PPNI Prop.Kalsel Bpk.Sirajuddin,S.Kep,M.Kes yang juga direktur Akper Intan Martapura. Selain itu, yang turut sebagai saksi adalah pejabat di lingkungan Pemkab.Banjar, seperti Ketua DPRD Banjar H.Rusli, Asisten II bupati banjar yang bertindak sebagai perwakilan Bupati Banjar Bp.DR.Heri Setiadi,MA dan perwakilan dari seluruh pengurus PPNI Kab/Kota se Kalimantan Selatan.

Foto bersama pengurus dengan ka.PPNI Pusat